Penerapan Learning Management System (LMS) untuk Pembelajaran Jarak Jauh 2021

Penerapan Learning Management System (LMS) untuk Pembelajaran Jarak Jauh 2021

UNICEF mengungkapkan sebanyak 66% dari siswa di berbagai jenjang pendidikan yang tersebar di 34 provinsi mengaku tidak nyaman belajar di rumah. Inilah yang menjadi tantangan utama bagi para pengajar dalam memberi pengalaman belajar jarak jauh yang efisien dan seru.

 


Sudah hampir satu tahun pembelajaran jarak jauh dilaksanakan di Indonesia. Pembelajaran jarak jauh atau belajar online kini telah menjadi cara umum dilakukan. Belajar online bukan lagi suatu pilihan, tetapi telah menjadi kebutuhan.

Pertanyaannya apakah cara belajar jarak jauh masih tetap sama seperti sejak dimulainya pandemi?

COVID-19 telah mendatangkan kebiasaan baru pada dunia pendidikan. Lihat saja, mungkin hampir seluruh anak di dunia kini setiap pagi rajin berada di depan komputer atau gadget yang mereka miliki. 

Bagi sekolah dan sejumlah organisasi, cara belajar dengan kebiasaan baru ini dilihat sebagai peluang untuk belajar dan meningkatkan keterampilan. Di sisi lain, teknologi digital yang digunakan menjadi tantangan bagi para pengajar dalam memberikan kelas yang efektif dan menghibur.

Pembelajaran jarak jauh saat ini

Situs Alinea mengungkap, di Indonesia saat ini ada lebih dari  68 juta murid yang perlu belajar di rumah dengan metode pembelajaran jarak jauh. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari  kelas online, webinar, video, modul online, dan sebagainya. Setiap pengajar bebas menyebarkan gaya belajar yang berbeda dan melayani tujuan yang berbeda.


 


Masalahnya, survei UNICEF mengungkapkan sebanyak 66% dari siswa di berbagai jenjang pendidikan yang tersebar di 34 provinsi mengaku tidak nyaman belajar di rumah selama pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87% siswa ingin segera kembali belajar di sekolah. 

Apa yang menjadi kendala? Menurut survei organisasi pendidikan dunia itu, penyebab utamanya adalah kurangnya bimbingan dari guru. Sebanyak 38% responden menyatakan hal itu. 

Inilah yang menjadi tantangan utama bagi para pengajar dalam memberi pengalaman belajar jarak jauh yang efisien. Dalam kondisi yang belum juga pulih, pengajar diharuskan untuk lebih aktif dan kreatif untuk membuat kelas yang menarik agar siswa tidak bosan mengikuti kelas.

Edtech mengungkap beberapa elemen membuat kelas yang kreatif dan efektif untuk pembelajaran jarak jauh 2021:

Pembelajaran mikro

Tidak ada yang mau duduk di depan layar selama berjam-jam. Langkah mengurangi rentang waktu belajar akan membuat pelajaran lebih fokus dan mudah dicerna. Forbes mengungkap sebuah studi pada 2014 yang menemukan bahwa 94% siswa online lebih menyukai modul pendidikan yang lebih pendek. 

Selain itu, pembelajaran yang cepat lebih sesuai dengan gaya hidup pribadi gen Z yang serba instan dan cekatan.

Presentasi Singkat dan Interaktif

Modul yang diberikan pengajar juga sebaiknya tidak terlalu panjang dan rumit. Pengajar harus memastikan beberapa point penting dalam presentasi. Murid tidak bisa dipaksa untuk mencatat apalagi membaca bacaan yang ada di layar. Deskripsikan point penting dan ajak mereka membayangkan setiap poin yang ada di layar mereka.

Sebuah modul belajar yang menarik haruslah bervariasi. Pengajar harus bisa menambahkan template lama dengan berbagai elemen menarik seperti klip audio, video dan animasi, mentor animasi, dan backsound. Cara ini akan membawa murid seperti ada di ruang kelas. 

Pengajar juga perlu memperhatikan panjang modul dan durasi video. Ini karena durasi yang tepat bisa menangkap imajinasi pelajar online sehingga mereka tidak bosan. 

Setelah semua modul tersusun dengan lengkap, pengajar perlu menstrukturkannya sehingga materi mengalir secara sistematis. Ada banyak cara untuk membuat konten yang interaktif dan menarik, salah satunya adalah melalui sistem pembelajaran atau yang dikenal sebagai Learning Management System (LMS) untuk menyusun konten Anda.

Gamifikasi


 


Gamifikasi pada dasarnya adalah  menerapkan  elemen-elemen game dalam aktivitas atau lingkungan non-game. Salah satu bentuknya adalah memberikan lencana khusus kepada pengguna aplikasi sebagai hadiah telah belajar 10 hari berturut-turut.

Beberapa sistem pembelajaran sudah dilengkapi dengan gamifikasi ini. Tidak perlu coding untuk menerapkannya dalam sistem belajar. Elemen permainan akan membuat pelajaran lebih  menarik sehingga pengajar bisa memberikan pengalaman terbaik untuk pelajar.

Gamifikasi akan menumbuhkan kompetisi yang sehat sesama pelajar. Tidak seorang pun, secara harfiah yang suka dikalahkan. Jika seorang pelajar melihat nama pelajar lain di papan peringkat, perilaku alami manusia yang berusaha lebih keras dan menunjukkan lebih banyak minat otomatis muncul.

Berikan kebebasan diskusi melalui LMS

Pada dasarnya manusia suka bersosialisasi dan berkolaborasi. Itulah sebabnya pembelajaran jarak jauh tidak menyenangkan bagi banyak pelajar. Salah satu elemen kunci yang sering terlewatkan dalam modul pembelajaran online adalah pembelajaran sosial dan kolaboratif. 

Elemen ini diterapkan melalui forum diskusi atau kerja kelompok di LMS dimana siswa dapat bersosialisasi dengan teman lainnya. Pengajar bisa memberikan batasan waktu untuk berdiskusi agar sesi tanya jawab dan diskusi dapat berjalan seru.


 


Pilih solusi perangkat lunak yang tepat

Perangkat lunak e-learning yang baik akan membantu pengajar membuat kelas online menjadi lebih hidup, membuat kursus, dan membuat perpustakaan online untuk menyimpan semua sesi belajar mengajar.

Salah satu LMS yang menyediakan seluruh elemen belajar online yang lengkap adalah LMS First Klaz dari Link Net. Mulai dari membuat konten visual menggunakan back sound dan animasi pengajar, membuat program diskusi menggunakan fitur chat, menerapkan gamifikasi, dan melihat pengalaman terbaik siswa melalui First Klaz LMS yang terintegrasi oleh teknologi AI. 

Share :

You might also like :

Percepat Ekspansi Bisnis Anda Dengan VSAT HTS
jakakakakakkkakka
. . .